Hooo… dari sekian banyak postingan, ternyata kami sama sekali belum cerita mengenai undangan pernikahan kami yak hehehe… Agak kelupaan ni, maaf… Padahal kami uda bolak-balik ke vendor kami itu lebih dari 3 kali 😛
Oke… kami cerita dari awal ya… Tentang undangan ini awalnya kami berdua ga punya gambaran pasti mengenai bentuk ataupun modelnya hehehe… Yang kepikiran baru warna aja, yaitu biru karena disesuaikan dengan warna tema resepsi kami. Tapi kami, khususnya Ai 😉 selalu rajin hunting model undangan sekaligus vendornya.
Here’s the recap:
Model dan bentuk undangan
Memilih model dan bentuk undangan merupakan hal yang lumayan susah menurut Ai. Mengapa? Simply karena model dan bentuk undangan zaman sekarang itu banyak dan macem-macem hwehehehe… Jadi, kemungkinan besar kita bakalan bingung 😀
Singkat kata singkat cerita *hayah*, awalnya kami ingin membuat undangan dengan model kalender duduk. Bahkan kami sudah memilihg vendor di Jogja yang menurut kami hasil karyanya cukup oke dan harga lebih murah daripada saat kami survey vendor undangan di pameran pernikahan di Jakarta *plus karena vendor tersebut menawarkan foto prewedding gratis hehehe* Namun, dasarnya Ai suka penasaran pengen cari harga yang paling kompetitif maka Ai berniat mencari vendor lain yang bisa membuat undangan unik sekaligus bermanfaat sesuai dengan yang kami inginkan. Nah, dalam proses mencari vendor ini Ai menemukan model lain yang unik sekaligus bermanfaat juga. Tergoyahkanlah iman Ai *lebay* Dan akhirnya kami berdua memutuskan untuk membuat undangan pernikahan dengan model frame. Hahay… lebih unik dan berguna kaaan?!? Iya donk hehehe… Kira-kira inspirasinya dari undangan berikut ini:
Tapiii… setelah searching-searching plus survey-survey, rupanya kalo undangan model frame seperti yang ada di gambar (dengan bahan yang keras, karton yang tebel banget ato ditumpuk gitu lho plus hiasannya) harganya halmahera bo’ hehehe… Budget kami ga nyampe 😦 Ehh, dasar jodoh kali ya, finally kami menemukan vendor yang bisa membuat undangan yang konsepnya tetap frame namun dengan harga yang cukup bersahabat menurut kami plus sedikit modifikasi. Yahh… meskipun kami harus mengubur impian untuk punya undangan pernikahan dengan model sebagus gambar di atas. Tapi tetap, kami cukup senang dengan pilihan kami itu, still meet our want lah 😉
Awalnya Papa dan Mama menyarankan untuk membuat dua jenis undangan, satu model yang hardcover dan satunya model softcover. Tujuannya sih untuk menghemat budget, tapi ternyata setelah ditimbang-timbang berdasarkan jumlah pemesanan selisihnya ga jauh-jauh amat, cuma 500 IDR per undangan. Jadi kami hanya akan memesan satu jenis model undangan saja supaya ga ribet, yang beda mungkin kontennya, dalam hal jam kehadiran ada pembedaan (dua jenis jam kehadiran). Trus trus, orang tua kami juga sudah mewanti-wanti untuk tidak perlu memajang foto kami berdua di undangan. Untuk hal yang satu ini sih kami berdua cenderung setuju. Jadi, intinya kami akan membuat undangan dengan model double frame sederhana, warna biru tua – putih (sesuai dengan tema pernikahan kita) dengan finishing emboss, dan bahan kertas Jasmine. Oya, untuk model undangan kami yang uda fixed plus spesifikasi detilnya, Insya Allah akan kami posting begitu dummy selesai 😉
Berikut tips dari kami dalam menentukan model dan bentuk undangan:
1. Konsultasikan desain, model, dan bentuk undangan dengan pasangan dan orang tua.
Why? Karena tamu undangan bukan berasal dari kita saja tapi juga pasangan serta kedua belah pihak orang tua. Jangan sampai ada perbedaan pendapat, misalnya orang tua ingin undangan yang elegan sedangkan calon pengantin ingin undangan yang sederhana saja. Jadi, kalo bisa sih sesuai ekspektasi semua, kecuali kalo orang tua sudah menyerahkan semua yang terkait undangan ke calon pengantin ya…
2. Pilih desain, model, bentuk, dan warna undangan yang sesuai dengan tema pernikahan.
Kalo ini sih sebenernya sesuai selera aja ya. Tapi sebagai penganut ke-matching-an, menurut Ai menyesuaikan undangan dengan tema pernikahan adalah hal yang wajib hehehe. Jadi, pernikahan kita akan terlihat terkonsep dengan baik *hayah* Ga harus semua matching siy… Cukup satu atau beberapa elemen saja, misalnya membuat undangan dengan warna sama atau sesuai dengan warna kebaya pengantin atau warna tema pernikahan, membuat undangan dengan desain etnik Jawa karena pernikahan diselenggarakan dengan adat Jawa, dan lain-lain.
3. Jika memungkinkan, pilih undangan yang bermanfaat sekaligus unik.
Menurut pandangan Ai, kalau zaman dulu undangan pernikahan itu setelah dibaca tamu undangan bakalan dibuang gitu aja. Tapi itu duluuu… Kalo bisa mah sekarang undangan pernikahan juga bisa bermanfaat sekaligus unik 😉 Jadi momen pernikahan kita bisa diingat tamu undangan salah satunya karena undangannya unik atau karena bisa dimanfaat kembali dalam jangka waktu tertentu. Tapi memang konsekuensinya kalo kita mau buat undangan demikian ya budget-nya agak lebih tinggi dibandingkan dengan undangan biasa. Pinter-pinternya kita aja sih dalam memilih desain sekaligus vendor, misalnya dengan pilihan jenis kertas, membuat desain sendiri, atau lainnya. Undangan pernikahan kami, meskipun terbilang unik *at least menurut kami hehe* harganya tidak terlalu mahal, dalam artian masih banyak undangan model lain yang jauh lebih mahal. Berkreasilah dengan membuat undangan yang lain daripada yang lain. Menikah cuma sekali seumur hidup kaaan?? *amiin* Jadi, buatlah menjadi suatu momen yang berkesan 😉
Vendor Undangan
Hmmm… mencari vendor undangan ini juga lumayan susahnya sama dengan mencari model undangan hehehe. Kalo bagi Ai sih susahnya karena kita mencari vendor yang bisa menginterpretasikan keinginan kita sekaligus membuat undangan yang sesuai keinginan kita dengan harga yang rasional dan sesuai budget kita *hedeh bahasanya*
Seperti yang sudah Ai ceritakan sebelumnya, sebenarnya kami berdua sudah sempat memilih model undangan sekaligus vendor, tapi memang belum deal. Untungnya Ai masih mau repot-repot searching vendor lain. Karena pada akhirnya Ai justru menemukan model undangan lain yang lebih unik menurut Ai sekaligus menemukan vendor undangan yang menawarkan hasil yang cukup kompetitif dengan kualitas yang tidak kalah bagus. Hurray \(^.^)/ Penilaian harga memang sangat subjektif ya tapi kami memutuskan menggunakan vendor ini setelah survey sana-sini, baik searching via internet ataupun datang ke vendor-vendor undangan di Jogja.
Syukur Alhamdulillah kami menemukan vendor ini, nama vendornya Arief Jaya. Why oh why? Pertama karena pemiliknya, Pak Haji Udin, itu baik banget, ramah plus sabar. Beliau sudah langsung bekerja cepat begitu DP diberikan, meskipun DP yang kami berikan ga nyampai 50% hehehe. Kedua harganya sangat kompetitif kalo menurut kami berdua. Dari hasil survey, baik di Jakarta maupun di Jogja, via email maupun datang langsung, vendor inilah yang ngasi harga paling murah dengan model yang sama atau mirip hehehe. Kenapa? Karena vendor ini merupakan percetakan. Bukannya apa-apa, tapi dari pengalaman orang yang Ai dapatkan via internet, banyak vendor pembuat undangan yang ternyata ga mencetak sendiri undangan yang dipesan klien lewat mereka, balik-baliknya vendor tersebut mencetak undangannya di percetakan seperti Arief Jaya ini. Mata rantai pembuatan undangannya jadi lebih panjang, alhasil waktu yang dibutuhkan untuk membuat undangan menjadi lebih lama dan harganya juga lebih tinggi dong ya. Makanya, demi mengejar harga yang oke hehehe, kami memilih vendor yang memang merupakan percetakan. Kekurangannya mungkin dari segi desain dia kurang begitu kreatif karena percetakan biasanya hanya memiliki desainer yang biasa, dalam artian bukan spesialis undangan pernikahan. Menurut pengalaman sih, dia lebih bisa membuat undangan yang sudah ada contohnya, yah supaya beda ya kita modifikasi dengan model-model undangan lainnya, tapi yang penting sudah ada contoh fisiknya, bukan ngawang-ngawang. Jadi, kalo menurut kami, asalkan kita punya contoh fisik undangan yang kita mau (boleh lebih dari satu) maka Arief Jaya ini bisa membuat dengan harga yang oke sekaligus kualitas yang ga kalah. Tapi pada akhirnya semua kembali lagi ke pilihan masing2 orang ya… 😉
Begitu deal dengan Pak Haji Udin, kami langsung memberi DP kurang lebih 10%nya saja, baik kan ya hehe. Plus langsung memberikan desain dan materi undangan kepada mas Fandy (pegawainya Pak Haji Udin). Jadi, undangan yang kami pesan di Arief Jaya meliputi:
– Main invitation
– Amplop dan plastik
– Kartu ucapan souvenir
– Kartu pengambilan souvenir
Weekend ini kami sudah janjian dengan Pak Haji Udin untuk memilih desain emboss undangan kami plus katanya kartu ucapan souvenir sudah jadi dicetak. Kami memang meminta supaya kartu ucapan souvenir jadi lebih dahulu karena akan segera dipasang di souvenir oleh vendor souvenir kami. Doakan semua lancar dan sesuai ekspektasi ya… amiin 😉
Vendor Undangan:
Arief Jaya
Jl. Kampung Melayu Kecil II No. 1A, RT/RW 002/010, Jakarta Selatan 12840
Telp. 021-83791445